LAZISMUJATENG.ORG – Sebanyak 17 orang mahasiswa didampingi seorang dosen pembimbing melaksanakan kuliah pengayaan di Lazismu Kota Semarang, pada Senin (19/11/18). Mereka adalah mahasiswa Universitas Darussalam Gontor, jurusan Syariah Islam dari kampus Magelang. Salah satu bidang studi yang mereka pelajari adalah tentang zakat. Teori sudah mereka pelajari di kampus. Untuk memperluas wawasan tentang pelaksanaan zakat di lapangan mereka memilih Lazismu Kota Semarang sebagai mitra kunjungan.
Kami bisa mempelajari strategi praktis penghimpunan, manajemen hingga penyaluran dana ZIS, demikian ungkap dosen pembimbing, Daud Sukoco selesai perkuliahan. Dirinya menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang terjalin bersama Lazismu. Lebih jauh dia berharap ke depan Lazismu mengembangkan inovasi-inovasi sehingga manfaat dana ZIS benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Alhamdulillah kami bisa belajar di Lazismu meskipun dalam waktu yang cukup singkat. Saya cukup terkesan karena bisa sharing dan berbagi ilmu, terutama bagaimana praktek di lapangan. Selama ini kami hanya belajar teori-teori tentang zakat, dan kali ini belajar secara langsung di Lazismu. Demikian papar salah satu mahasiswa, Zainur Rohman. Ternyata menjadi pengurus Lazismu bukanlah hal yang mudah, butuh keuletan dan kesabaran, ungkap Zainur menambahkan.
Hadir membawakan materi pada kesempatan tersebut, Sekretaris BP Lazismu Kota Semarang, Marhaeni, didampingi anggota BP, Hermanto Ichwan dan Hasan dari pelaksana harian Lazismu. Pertemuan yang direncanakan sampai adzan lohor, bertahan sampai pukul 14.00 siang.
Antusiasme mahasiswa terhadap pengelolaan zakat tercermin dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Semua pertanyaan mengarah kepada strategi pemasaran dan pemberdayaan masyarakat. Disampaikan oleh Marhaeni, bahwa Lazismu hadir di tengah masyarakat dengan membawa 3 fungsi utama : pertama mengedukasi masyarakat tentang ZIS, kedua memberikan pelayanan penerimaan dan tasharuf ZIS, ketiga melaksanakan pemberdayaan masyarakat berbasis ZIS. Pelaksanaan kuliah ini adalah bagian dari upaya edukasi ke setiap elemen masyarakat, demikian ungkap Marhaeni sebelum menutup pertemuan. (san)