LAZISMUJATENG.ORG – Yen gelem melu ra gelem meduno (kalau mau ikuti saja kalau nggak silakan turun) ungkapan ini disampaikan oleh ketua PDM Kota Semarang drs. Fachrurrozi M.Ag menggambarkan keberadaan masjid yang diibaratkan dengan sebuah bis. Jangan sampai terjadi ketika mampu membeli bis namun tidak mampu menjalankan lalu diserahkan kepada orang lain untuk mengemudikannya, ketika berjalan tidak sesuai kehendak lalu pemilik memberi peringatan kepada sopir, justru si pemilik disuruh turun. Demikian gambaran ketika membangun sebuah masjid tanpa diikuti kemampuan SDM pengelola yang baik, maka bisa dipastikan akan dikuasai orang lain yang lebih kompeten.Yen gelem melu ra gelem meduno (kalau mau ikuti saja kalau nggak silakan turun) ungkapan ini disampaikan oleh ketua PDM Kota Semarang drs. Fachrurrozi M.Ag menggambarkan keberadaan masjid yang diibaratkan dengan sebuah bis. Jangan sampai terjadi ketika mampu membeli bis namun tidak mampu menjalankan lalu diserahkan kepada orang lain untuk mengemudikannya, ketika berjalan tidak sesuai kehendak lalu pemilik memberi peringatan kepada sopir, justru si pemilik disuruh turun. Demikian gambaran ketika membangun sebuah masjid tanpa diikuti kemampuan SDM pengelola yang baik, maka bisa dipastikan akan dikuasai orang lain yang lebih kompeten.
Ungkapan tersebut disampaikan dalam Muspimda sekaligus Raker PDM yang dihelat pada hari Sabtu tanggal 5 Mei 2018, di aula Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Semarang. Acara tersebut diikuti oleh pimpinan pleno PDM, PCM, Majelis, Lembaga dan Ortom se kota Semarang.
Masjid menjadi salah satu asset strategis dalam pengembangan dakwah yang dilakukan di tengah masyarakat, untuk itu keberadaan masjid sangat penting dan harus disertai dengan membangun sumber daya manusia pengelola masjid yang kompeten dan berkualitas agar masjid bisa berfungsi optimal dalam mendukung dakwah di persyarikatan.
Dalam kesempatan tersebut Fachrurrozi juga menyampaikan beberapa program yang dijalankan oleh PDM dalam melaksanakan dakwah amar makruf nahi munkar di masyarakat antara lain :
Pembentukan cabang dan ranting Muhammadiyah yang baru
Pengayaan & penyebaran ideologi Muhammadiyah melalui majelis berkompeten.
Pengembangan kualitas & kuantitas sumber daya manusia & kader
Pengembangan amal usaha Muhammadiyah yang unggul
Membangun database tentang kekayaan dan sumber daya di cabang dan ranting
Disampaikan juga kepada semua pimpinan, daerah, cabang, ranting beserta semua unsur pembantu PDM agar melaksanakan zakat, infaq dan shadaqah melalui LAZISMU supaya menjadi manfaat bagi umat dan persyarikatan. (cak san)