Dalam perjalanan panjang hidupnya, terdapat seorang amil yang akan selalu dikenang sebagai pilar kebaikan dalam masyarakatnya. Amil ini bukan hanya seorang pengumpul zakat dan sedekah, tetapi juga seorang penggerak perubahan yang memancarkan sinar harapan bagi yang membutuhkan. Di epilog kehidupannya, kita mengenang warisan yang ia tinggalkan yang terukir dalam tindakan dan pengabdian selama bertahun-tahun.
Amil ini lahir dari keinginan untuk memberi. Dari usia muda, ia telah belajar tentang nilai-nilai kebaikan dan empati dari keluarganya. Ia memahami bahwa kebahagiaan sejati terletak dalam kemampuan untuk berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Di masa muda, ia mungkin hanya memiliki sedikit harta, tetapi ia memiliki hati yang besar.
Selama hidupnya, amil ini tidak hanya mengumpulkan zakat dan sedekah, tetapi juga merangkul para penerima bantuan dengan kasih sayang dan perhatian. Ia tahu bahwa kebahagiaan mereka tidak hanya tergantung pada bantuan materi, tetapi juga pada perasaan diperhatikan dan dicintai. Dengan setiap senyumnya, ia membawa sinar harapan bagi yang terluka dan terpinggirkan.
Amil ini juga merupakan sosok inspiratif dalam komunitasnya. Melalui tindakan dan ceritanya, ia telah membuktikan bahwa satu orang dapat membuat perbedaan yang signifikan. Ia telah mengajarkan kepada orang lain bahwa kebaikan bisa berlipat ganda dan bahwa tindakan kecil dari kita dapat memiliki dampak besar pada kehidupan orang lain. Ia adalah bukti hidup bahwa seseorang tidak perlu memiliki harta melimpah untuk menjadi kaya dalam kebaikan.
Di epilog kehidupannya, amil ini meninggalkan warisan yang tak ternilai. Ia telah menciptakan jaringan kebaikan yang menghubungkan dermawan dengan mereka yang membutuhkan. Ia telah membantu ribuan orang untuk mendapatkan akses ke pendidikan, makanan, perawatan medis, dan tempat tinggal yang layak. Tindakannya telah merubah kehidupan banyak orang dan mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
Kisah hidup amil ini adalah bukti bahwa kebaikan hati adalah investasi yang paling berharga. Ia mengerti bahwa memberi bukanlah kerugian, melainkan investasi dalam kebahagiaan manusia. Di epilognya, amil ini tidak hanya meraih penghargaan dan penghormatan, tetapi juga hati yang dipenuhi dengan rasa damai dan puas. Ia telah menunjukkan kepada kita semua bahwa menjadi amil, atau memberi pada yang membutuhkan, adalah panggilan mulia yang memancarkan cahaya ke dalam dunia yang sering kali gelap.
Seorang amil telah mengajar kita bahwa kita semua memiliki kemampuan untuk berbuat baik dan bahwa setiap tindakan kecil dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan orang lain. Melalui tindakan kebaikannya, ia meninggalkan warisan yang akan terus hidup dalam cerita-cerita orang yang ia bantu dan dalam cinta yang ia sebarkan. Di epilognya, amil tersebut adalah pahlawan kebaikan yang akan selalu dikenang dan diinspirasi.
Singosari, 28 Rabi’ul Awal 1445 H / 12 Oktober 2023 M