Istrinya Melahirkan, Tukang Tambal Ban Bingung Soal Biaya
LAZISMUJATENG.ORG – Beralaskan tanah, berdinding susunan papan dan anyaman kayu begitulah rumah yang ditinggali Suradi. Pria kelahiran tahun 1978 itu tinggal di rumah kecil nan sempit berukuran 5 meter x 3 meter di sebelah timur SPBU Taraman, Sidoharjo, Sragen. Di depan rumah itu ia membuka jasa tambal ban kecil-kecilan. Dengan keterbatasan alat ia berusaha memperbaiki setiap sepeda motor – sepeda motor yang datang ketempatnya karena mengalami kebocoran ban.
Di rumah yang berdempetan dengan kandang ayam itu ia tinggal bersama istrinya, Marmi dan seorang putranya. Ia menumpang gratis di rumah kecil milik salah seorang tetangga. Air dan listrik yang ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga ia peroleh secara cuma-cuma dari tetangganya itu karena tetangganya iba melihat kondisi Suradi dan keluarganya. Tiga minggu yang lalu tepatnya Sabtu ( 07/04/218) Marmi sedang dalam keadaan hamil tua. “Bayi yang ada dalam kandungan anda kembar tetapi salah satu bayi itu posisinya tidak normal kemungkinan besar anda harus menjalani operasi caesar,” ucap dokter yang merawatnya.
Suradi tidak tahu harus dengan apa membayar biaya persalinan istrinya. Ditambah lagi ia juga tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. Ia juga tidak memiliki KK (Kartu Keluarga) Sragen karena ia sebelumnya pindahan dari Karanganyar. Melihat kondisi itu salah seorang kerabatnya mengajukan batuan untuk Suradi. Mendapat pengajuan tim Lazismu Sragen langsung mensurvey keadaan Suradi. Melihat kondisinya Lazismu memutuskan untuk membantu Suradi.
Lazismu Sragen membantu penyelesaian berkas-berkas administrasi Suradi. Sekarang Suradi sudah memiliki KK dan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Sehingga persalinan istrinya tidak dipungut biaya. Rabu (11/04/2018) pukul 07.30 alhamdulillah dua bayi laki-laki kembar pasangan Suradi dan Marmi telah lahir dengan selamat di RSUD Soehadi Prijonegoro. Semoga kedua bayi tersebut nantinya menjadi anak yang shalih, berbakti kepada kedua orang tua, bermanfaat bagi agama nusa dan bangsa. Aamiin yaa rabbal’alamiin.