Kemanusiaan dalam Krisis Palestina Lazismu dan Muhammadiyah Bersatu Mengirimkan Bantuan
Krisis kemanusiaan yang sedang melanda Palestina telah menyebabkan banyak korban jiwa. Sejak dimulai pada 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan jumlah yang sangat mengkhawatirkan. Mereka mencatat bahwa di Gaza, sudah ada 5.791 orang yang menjadi korban, termasuk 2.360 anak-anak, 1.292 perempuan, dan 295 lansia. Selain itu, lebih dari 16.000 warga Palestina mengalami luka-luka yang mengakibatkan penderitaan yang tidak terhingga.
Kondisi yang sudah sangat sulit ini semakin diperparah dengan kesulitan dalam penyediaan bantuan yang terhenti di perbatasan. Namun, di tengah situasi yang penuh tantangan ini, Lazismu, lembaga kemanusiaan yang berkolaborasi dengan Muhammadiyah, bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Palestina. Mereka telah mengambil inisiatif yang sangat penting dalam upaya mengurangi penderitaan rakyat Palestina.
Pada tanggal 11 Oktober 2023, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga merespons konflik kemanusiaan ini dengan menyampaikan tujuh poin pernyataan sikap. Pernyataan sikap tersebut mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk terus mendukung perjuangan Palestina dan siap untuk mengirimkan bantuan serta relawan kemanusiaan. Mereka juga aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang, terutama anak-anak dan perempuan.
Edi Suryanto, Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa Lazismu telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina sebelum terjadi agresi Israel pada awal Oktober. Bantuan ini disampaikan melalui berbagai program yang telah dirancang dengan cermat. Edi Suryanto menyoroti bahwa total bantuan yang telah disalurkan oleh Lazismu sejak tahun 2018 hingga 2023 mencapai jumlah yang sangat signifikan, yaitu Rp. 27.806.428.028,-. Bantuan ini adalah bukti konkret dari program kemanusiaan yang telah diterapkan bersama Muhammadiyah Aid.
Bantuan yang disalurkan oleh Lazismu mencakup berbagai jenis, termasuk paket makanan, sembako, paket Ramadhan, hewan qurban, hygiene kit, obat-obatan, perlengkapan medis, ambulans, serta bantuan renovasi empat masjid di Gaza. Selain bantuan langsung, mereka juga memberikan bantuan berkelanjutan seperti beasiswa untuk 40 warga Palestina yang belajar di Indonesia.
Pentingnya untuk dicatat bahwa bantuan yang diberikan oleh Lazismu tidak terbatas pada Gaza saja. Mereka juga membantu warga Palestina di luar Palestina, seperti di Libanon. Di Libanon, Lazismu memfasilitasi pengungsi Palestina untuk mendapatkan akses pendidikan dengan menyediakan gedung madrasah. Secara keseluruhan, Lazismu telah berhasil menggalang dukungan dari seluruh Indonesia, sesuai dengan amanah dari PP Muhammadiyah.
Edi Suryanto menekankan bahwa banyak kelompok rentan yang menjadi korban dalam konflik kemanusiaan ini di Palestina dan Gaza. Hal ini memicu semangat kuat dari Indonesia untuk memberikan dukungan dan empati kepada mereka yang membutuhkan. Misi kemanusiaan ini akan terus berlanjut dan Lazismu, yang berkolaborasi dalam Muhammadiyah Aid, telah menyiapkan berbagai program untuk memberdayakan warga Palestina. Program-program ini mencakup pelatihan dan pendampingan dalam berbagai bidang, seperti pertanian, peternakan, menjahit, desain grafis, fotografi, reparasi smartphone, dan banyak pelatihan lainnya untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas hidup warga Palestina.
Edi Suryanto juga menyatakan bahwa solidaritas Indonesia dengan rakyat Palestina tidak boleh berhenti di sini. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah mempercayakan amanah mereka dan mendukung program kemanusiaan internasional yang telah dijalankan oleh Lazismu selama ini.
Lazismu mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus membantu rakyat Palestina dengan menyumbangkan bantuan melalui Lazismu. Bantuan ini dapat disalurkan melalui situs lazismupeduli.id
Melalui upaya ini, kita semua dapat memberikan dukungan nyata kepada saudara-saudara kita di Palestina yang tengah menghadapi masa sulit ini. Dengan bersama-sama memberikan bantuan, baik dalam bentuk sumbangan dana maupun barang, kita dapat memberikan harapan dan membantu memperbaiki masa depan mereka yang terdampak krisis kemanusiaan di Palestina. Solidaritas kita dapat membuat perbedaan yang besar, dan ini saat yang tepat untuk beraksi.