LazisMu – QurbanMu kuatkan ketahanan pangan Indonesia
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah KH. Tafsir, M.Ag
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah KH. Tafsir mengajak kepada seluruh masyarakat baik yang berada di persyarikatan Muhammadiyah maupun umat islam secara keseluruhan untuk mensukseskan program QurbanMu yang dikemas didalam kaleng, yakni RendangMu.
“Kemasan kaleng RendangMu ini syar’i, higienis dan humanis. Jangkauannya lebih lama dan lebih luas. Sehingga manfaatnya jauh lebih besar dibanding dengan qurban yang selama ini sudah berjalan, yakni dilakukan oleh Takmir masjid dalam waktu 3 hari saja dan selesai. Padahal persoalan kemanusiaan, kebutuhan pangan, itu butuhnya berkepanjangan. Untuk itu, mari kita sukseskan program QurbanMu”, ajak Tafsir ketika melaunching
“Disamping itu, di Indonesia hampir dipastikan, walaupun kita tidak berharap selalu ada bencana alam entah itu tanah longsor, banjir, atau gempa bumi. Bahkan sekarang kita mengalami bencana non alam, yakni covid-19. Yang semua itu membutuhkan bantuan pangan dan ketahanan pangan. Nah ini bagian dari solusi Muhammadiyah untuk melakukan pembaharuan tajdid di bidang qurban. Sehingga qurban dapat memberika manfaat untuk semuanya dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih tahan lama”, jelas orang nomor satu di Muhammadiyah Jawa Tengah tersebut. Dia mengatakan, selama ini hewan kurban pendistribusianya tidak bisa merata, ada yang melimpah, namun ada yang sama sekali tidak mendapatkan hewan kurban. Bagi masjid yang berada di lingkungan orang kaya, akan menerima hewan kurban berlebih. Sementara, di daerah pinggiran atau kekurangan akan kekurangan hewan kurban. Kondisi seperti ini tentu tidak bisa didiamkan saja.
“Dengan program Qurban Rendangmu Lazismu Jateng, daging kurban akan bisa terdistribusi sampai jauh. Daging akan diolah kemudian dikemas dengan kaleng yang rapat dan higienis. Jadi akan taha lama. Bisa 2 tahun. Selain dijamin sesuai aturan agama, kami juga tetap memberikan hak kepada yang kurban. Begitu selesai diproses semua, mereka yang ikut program ini akan dikirim daging yang sudah diolah menjadi rendang itu,” tetang Kiai Tafsir. Antusias masyarakat, kata Kiai Tafis terus meningkat. Pada Idul Adha tahun ini, Lazismu Jateng menargetkan dana terkumpul hingga Rp 4 M. Untuk mencapai hal itu, dirinya selaku ketua PW Muhammadiyah Jateng sudah membuat surat yang ditujukan kepada mitra internal dan mitra eksternal Muhammadiyah. Selain itu, Lasizmu juga telah melakukan sosialisasi dengan massif. “Monggo ikut program ini. Hubungi Lazismu serahkan uang seharga sapi, yakni Rp 21 juta. Kita menerima uang, bukan menerima hewan. Nanti hewan akan dibelikan ke pihak ketiga saat hari H. Program ini tidak khusus untuk warga Muhammadiyah,” katanya.
Ketua PWM jawa Tengah KH. Tafsir, M.Ag bersama Direktur Lazismu Jawa Tengah Ikhwanushoffa
Sementara Direktur Lazismu Ikhwansoffa menyatakan, jumlah peserta dalam dua tahun terakhir meningkat sangat banyak. Pada tahun pertama hanya terkumpul dana Rp 900 jutaan, kemudian tahun kedua terkumpul dana Rp 2,2 M. Idul Adha kali ini targetnya terkumpul dana Rp 4 M.
“Alhamdulillah, kami senang program ini diterima masyarakat. Terbukti peserta makin bertambah,” katanya. Dibuatnya program ini, kata dia, berangkat dari keprihatian ketika datang Idul Adha. Prihatin karena hewan kurban belum bisa merata, masih banyak terkumpul di masjid-masjid besar tengah kota. Kemudian di pelosok tidak ada hewan kurban. Keprihatian kedua yakni, banyak orang desa belum punya kulkas, sehingga daging juga harus habis saat itu juga, karena basi.
“Pernah, kami membawa daging kurban ke pelosok desa. Setiap KK dapat jatah daging yang lumayan banyak. Harapan saya biar bisa untuk beberapa hari. Ternyata banyak yang tidak punya kulkas,” terangnya. Keprihatian ketiga yakni hewan kurban belum bisa menyentuh masyarakat korban bencana alam yang ada di tempat pengungsian. Padahal, Jawa Tengah ini, dan juga Indonesia sering terjadi bencana yang menyebabkan banyak orang tinggal di pengungsian.