LAZISMUJATENG.ORG – Namanya Kusmiyati, seorang janda usianya enam puluh empat tahun. Setiap hari Kusmiyati menghabiskan waktu di dalam rumah ditemani televisi. Sudah empat tahun terakhir hari-hari Kusmiyati diisi dengan duduk atau tiduran sambil nonton TV, dia tidak mampu melakukan pekerjaan karena stroke, meski tergolong stroke ringan. Masih bisa berjalan meski tertatih-tatih. Juga masih bisa berbicara meski tidak jelas, celat kata orang Jawa. Saat Lazismu berkunjung, Senin (03/09/18) Kusmiyati dengan tergopoh-gopoh berusaha menyambut.
Kusmiyati tinggal di rumah sederhana, di Pancakarya blok 30 / 157, RT 3 RW 6 Rejosari, Semarang Timur. Dia tidak sendirian. Dirumah itu tinggal dengan adiknya Nur Amin bersama istri dan 3 orang anak. Dalam kehidupan sehari-hari Kusmiyati bergantung dengan keluarga Nur Amin. Namun apa daya Nur Amin pun hanya seorang karyawan di perusahaan kecil, penghasilannya tidak mampu menjamin kesejahteraan keluarga besar mereka. Ketiga anaknya masih sekolah bahkan satu yang paling besar sudah masuk bangku kuliah.
Penghasilan yang terbatas menyebabkan Nur Amin tidak mampu memperbaiki tempat tinggal mereka. Rumah yang dibangun tahun 70-an masih tetap dipertahankan menjadi tempat tinggal sampai sekarang. Lantai tertinggal lebih rendah dari jalan, dinding tembok sudah mengelupas, genteng banyak yang bocor rangka kayu sudah pada lapuk, bahkan sudah ada yang lepas dari sambungannya, siap menunggu waktu kejatuhannya.
Ketua RW 06 Rejosari, Harjuno menyampaikan apresiasinya kepada Lazismu atas perhatiannya kepada warganya. Tahun yang lalu Lazismu sudah membagikan sembako untuk warga saya,tahun ini membagi daging qurban, ungkap Harjuno. Dirinya juga berharap Lazismu bisa membantu membangun rumah Kusmiyati, karena memang dia sangat membutuhkan bantuan, kata Harjuno menambahkan.
Lazismu mengajak kaum muslimin semua untuk sadar melaksanakan zakatnya melalui lembaga amil yang legal. Manfaatnya jelas, agar bisa membantu mengentaskan kemiskinan. Agar Kusmiyati mendapatkan sedikit kenyamanan saat hujan datang pada musimnya, tidak menjadi bencana bagi keluarga mereka. Agar di usia senja Kusmiyati tetap menjalankan shalat lima waktu dengan tenang. (cak san)