Direktur Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang, Wellie Sulistijanti mengatakan bahwa : “Data adalah bagian yang sangat penting untuk mendukung percepatan kemajuan sebuah organisasi, untuk itu pendataan harus di mulai dari sekarang meskipun menggunakan software pengolah data yang sederhana sekalipun”.
Hal ini terungkap dalam bincang-bincang kami di ruang kerjanya dalam kunjungan penyerahan piagam NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat), hari Kamis 3 Januari 2018.
NPWZ adalah salah satu program LAZISMU Kota Semarang, yang sudah di canangkan sejak tahun 2017. Di pelopori oleh pleno PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Semarang. Di buktikan dengan melaksanakan zakat, infaq dan shadaqah di LAZISMU sebagai Lembaga zakat milik Muhammadiyah.
Tercatat sejumlah 113 orang muzaki (terdaftar NPWZ) total 696 orang, menyalurkan zakatnya melalui LAZISMU, dan mustahiq penerima manfaat sejumlah 3.626 orang. Capaian ini belum sesuai dengan target yang di canangkan sebanyak 1000 muzaki di tahun 2017.
Pleno PDM bidang ZIS, Drs. Yusuf Hidayat mengatakan : Perlunya kesadaran semua komponen persyarikatan untuk melaksanakan zakat, infaq dan shadaqah melalui LAZISMU. Mulai dari PDM, PCM, PRM, AUM, Ortom dan semua anggota serta simpatisan Muhammadiyah, sehingga program persyarikatan bisa tercapai dengan baik.
Tahun 2018 ini menjadi kewajiban bagi semua komponen persyarikatan mendukung secara nyata, berzakat, infaq dan shadaqah melalui LAZISMU, agar kegiatan dakwah lancar. Dana zakat ini bisa mengurangi kemiskinan, bisa memberdayakan dhuafa, dan menjadikan mustahiq menjadi muzaki, demikian komentarnya. Cak San