Pengelolaan zakat, infaq dan sedekah di persyarikatan Muhammadiyah Jawa Tengah harus dilaksanakan dengan serius dan tidak tanggung-tanggung. Bukan hanya melibatkan Lazismu, namun semua komponen persyarikatan harus terlibat aktif dalam berpartisipasi dan mendukung pengelolaan ZIS. Hal ini diwujudkan dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Jawa Tengah, yang menghadirkan peserta Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Ketua Lazismu dan Ketua Majelis Dikdasmen daerah se Jawa Tengah, yang diselenggarakan hari Sabtu (22/9/18) di hotel Grasia Semarang.
Rapat dipimpin oleh ketua PW Muhammadiyah Jateng, H. Tafsir, M.Ag. di dampingi oleh ketua Lazismu Jateng, Dodok Sartono dan ketua Majelis Dikdasmen PWM Jateng, Iwan Junaedi. Salah satu poin penting yang dibahas dalam rapat kali ini adalah program Jum’at Serbu. Program Jum’at Serbu adalah penggalangan infaq untuk seluruh siswa, guru dan karyawan di lingkungan sekolah Muhammadiyah. Menurut data yang disampaikan Tafsir jumlah siswa Muhammadiyah se Jateng sekitar 200.000 orang. Bisa dibayangkan jika setiap hari Jum’at mereka mengumpulkan infaq @ Rp. 1.000, maka akan terkumpul dana sebesar 200 juta. Total dana satu tahun, kalau dihitung lima puluh minggu dengan asumsi pemasukan sebesar 50%, akan terkumpul dana sebanyak 5 milyar.
Dana tersebut menurut Tafsir akan dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan program-program dakwah yang dilakukan oleh persyarikatan Muhammadiyah, baik di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan maupun kemasyarakatan. Hal ini dimaksudkan agar menciptakan manfaat lebih banyak bagi ummat.
Selain program tersebut rapat ini juga mempersiapkan audit yang dilakukan terhadap Lembaga Amil Muhammadiyah. Ini juga menjadi perhatian yang serius bagi pimpinan wilayah Muhammadiyah, karena baik atau buruknya performa Lazismu Jateng akan diketahui melalui penilaian oleh auditor independen. Pimpinan menginginkan agar Lazismu Jateng menjadi salah satu lembaga zakat yang kredibel dengan penilaian WTP, seperti yang sudah raih oleh Lazismu PP beberapa waktu yang lalu.
Tafsir menambahkan bahwa audit ini mempunyai nilai strategis guna mengangkat nama baik Lazismu, sekaligus nama persyarikatan Muhammadiyah di masyarakat. Untuk itulah dirinya berpesan agar seluruh personil Lazismu se Jawa Tengah bekerja keras melaksanakan semua program sesuai dengan prosedur dan memenuhi persyaratan, guna mewujudkan performa terbaik Lazismu, agar mendapat penilaian WTP wajar tanpa pengecualian. (cak San)