LAZISMUJATENG.ORG – Pada bulan Ramadhan yang lalu jamaah masjid kami meluber sampai ke jalan, jadi terpaksa kami mendirikan tenda selama sebulan penuh. Demikian penggalan cerita koordinator panitia pembangunan masjid Nurul Islam, Riadhus Sholichin dalam kesempatan silaturrohim di kantor Lazismu Kota Semarang pada hari Senin lalu.
Masjid Nurul Islam terletak di lingkungan perumahan Plamongan Indah, menempati tanah fasilitas umum dengan luas 150 m2. Di bangun pertama pada tahun 1995, masjid ini merupakan swadaya dari masyarakat, khususnya jamaah di lingkungan RW 7 kelurahan Plamongansari kec. Pedurungan Kota Semarang. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk di lingkungan ini, daya tampung masjid menjadi semakin tidak memadai. Oleh karenanya ketua takmir, H. Siswoyo dalam rapat memutuskan untuk merenovasi masjid Nurul Islam menjadi dua lantai agar menampung lebih banyak jamaah.
Dalam kunjungan silaturrohim Lazismu di lokasi pembangunan masjid Nurul Islam, (Rabu 17/10/18) terlihat sebuah bangunan masjid dengan posisi yang strategis, berada di tengah perumahan yang dikelilingi oleh rumah tinggal. Menempati kavling hook tepat menghadap pertigaan jalan utama. Bisa dibayangkan, jamaah di sekitar masjid akan sangat mudah untuk menjangkaunya.
Proses pembangunan saat ini sedang berjalan, rencananya akan di bangun menjadi 2 lantai agar mampu menampung jamaah hingga 150 orang. Demikian disampaikan Siswoyo kepada Lazismu. Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada muzaki Lazismu yang telah menyalurkan dananya untuk pembangunan masjid Nurul Islam. Dirinya menarget pembangunan ini selesai sebelum Ramadhan, agar jamaah shalat tarawih merasa nyaman. Minimal semua jamaah dewasa bisa tertampung di dalam masjid, yang di luar biar anak-anak, demikian ungkap Siswoyo.
Wajah depan masjid Nurul Islam saat ini masih diwarnai dengan beberapa rangkaian besi beton, yang berdiri menjulang menyentuh atap bangunan lama. Itulah bagian dari proses pembangunan tiang-tiang beton penopang lantai 2 yang telah direncanakan. Masih terlihat material besi, semen dan pasir teronggok di pinggir jalan. Lobang fondasi pun sebagian kelihatan masih menganga, menunjukkan masih terbukanya lading amal, baik zakat, infaq maupun sedekah bagi semua jamaah. Ini juga mengingatkan kita akan sebuah hadis “Barangsiapa membangun masjid untuk mencari ridha Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”. barokallah. (cak San)