Sinergi dengan Baznas dan Hibtaki, Lazismu Pekalongan Gelar Pelatihan Budidaya Klanceng
Lazismujateng.org Pekalongan – Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat bagi para takmir masjid, Pondok Pesantren, panti asuhan dan masyarakat umum di Kabupaten Pekalongan, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan bersinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pekalongan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitut Tanwil Muhammadiyah (BTM) Pekalongan dan Himpunan Budidaya Ternak Klanceng Indonesia (HIBTAKI), menyelenggarakan pelatihan dasar budidaya klanceng, Minggu, 6 Februari 2022, di aula KSPPS BTM Pekalongan, jl. Pahlawan No. 10 Gejlik, Kajen. Sejumlah 40 peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pekalongan hadir dalam pelatihan tersebut.
Ketua Lazismu Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Riyanto,
mengucapkan terima kasih kepada Baznas Kabupaten Pekalongan atas kerjasamanya
dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan budidaya klanceng tersebut. Riyanto
mengatakan “bahwa penghimpunan zakat infaq dan shadaqah Baznas Kabupaten
Pekalongan lebih pasti setiap bulannya daripada Lazismu Kabupaten Pekalongan
karena sudah pasti mendapatkan setoran dari potongan zakat setiap bulan dari
para aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Pekalongan”. Riyanto berharap
sinergi antara Lazismu dan Baznas selaku lembaga filantropi bisa terus
dilakukan dalam melakukan pemberdayaan ummat.
Sementara itu, Pimpinan Baznas Kabupaten Pekalongan, Ir.
Ahmad Musa, MM, mengajak masyarakat dan Lazismu untuk memanfaatkan
program-program Baznas. “Ada lima program baznas, yaitu Kajen Taqwa, Kajen
Pintar, Kajen Sehat, Kajen Makmur dan Kajen Peduli”, tutur Musa, yang
hadir bersama Pimpinan Baznas lainnya, Abdul Aziz. Musa menjelaskan program
Kajen Taqwa adalah bantuan kepada masyarakat yang menyelenggarakan pengajian
ketaqwaan, program Kajen Pintar adalah bantuan beasiswa untuk tingkat SMP
hingga kuliah, program Kajen Sehat adalah bantuan kesehatan bagi masyarakat
yang membutuhkan, Kajen Makmur adalah bantuan untuk pemberdayaan usaha
produktif ummat, dan Kajen Peduli adalah program kepedulian bencana alam.
“Dana Baznas 60% banyak diarahkan untuk pemberdayaan
usaha produktif ummat, oleh karena itu silahkan dimanfaatkan. Bapak-bapak yang
ingin berwirausaha seperti berjualan ayam chicken khas Pekalongan dan
sebagainya bisa memanfaatkan program Baznas”, tutur Musa.
Ketua PDM Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Mulyono, dalam
sambutan saat membuka acara menyampaikan harapannya agar para peserta dapat
memanfaatkan ilmu yang diberikan. Mulyono berharap warga Muhammadiyah, takmir
masjid, dan sebagainya dapat memanfaatkan budidaya klanceng tersebut dengan
optimal karena tidak membutuhkan banyak tempat. “Wilayah Pekalongan
Selatan cukup potensial untuk mengembangkan budidaya klanceng karena vegetasi
di wilayah Pekalongan bagian Selatan masih bagus”, tutur Pak Mul sapaan
akrab Drs. H. Mulyono. Pak Mul mengaku sudah dua tahun lalu merencanakan
kegiatan budidaya klanceng tersebut. Namun karena pandemi covid-19 muncul
akhirnya, keinginan tersebut tertunda.
Founder Hibtaki, Khafid Siratuddin, dalam paparannya
menyampaikan budidaya klanceng sangat mudah dilakukan karena bisa dilakukan di
pekarangan rumah. Khafid mengaku sudah dua tahun lebih menekuni budidaya klanceng
di pekarangan rumahnya dan memproduksi madunya dengan label klancengmu.
Sementara itu, tim ahli Hibtaki, Aqib Ossa, S. Farm, Apt,
dalam paparannya menyampaikan manfaat dan khasiat madu, serta perbedaan madu
asli, sirupan, oplosan atau sintesis.
Pada pelatihan tersebut, semua peserta dibagikan
masing-masing satu sendok madu klanceng untuk ikut merasakan, mencium aroma dan
meminumnya. Para peserta juga diberikan pengetahuan tentang tanaman-tanaman
yang dapat mendukung budidaya klanceng. Selain pengetahuan, di sesi terakhir,
para peserta diberi kesempatan praktek memindahkan koloni klanceng. Setelah
selesai praktek, peserta mendapatkan masing-masing empat koloni klanceng untuk
dibudidayakan di tempat masing-masing. (Fakhrudin)