May 29 2020
Wabah Covid-19 telah membawa dampak luas bagi kehidupan warga tidak hanya di Indonesia namun juga dunia secara umum. Mulai timbulnya korban jiwa hingga berhentinya aktifitas di hampir semua bidang kehidupan karena pembatasan aktifitas manusia sebagai salah satu cara efektif mengurangi penyebaran wabah.
Muhammadiyah melalui gugus tugasnya, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) hingga kini terus memainkan peran signifikan dalam upaya penanganan wabah Covid-19 dengan dukungan internal, yaitu jaringan struktur organisasi Persyarikatan Muhammadiyah beserta warganya dan eksternal yaitu perusahaan swasta serta lembaga mitra.
Agus Samsudin, Ketua MCCC PP Muhammadiyah menyatakan di internal Muhammadiyah, Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) yang selama ini menjadi penopang utama kegiatan MCCC dari sisi pendanaan. Melalui jaringan kantor layanan yang sudah mencapai tingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) bahkan ada yang tingkat ranting (PRM), Lazismu mampu menghimpun kekuatan filantropi warga Muhammadiyah. Selain Lazismu tidak ketinggalan pula peran serta amal usaha Muhammadiyah (AUM) juga memberi kontribusi signifikan dalam kerja-kerja penanganan Covid-19.
Berkat dukungan dari kekuatan internal tersebut, hingga kini kerja-kerja penanganan Covid-19 masih terus berjalan. “Berdasarkan update terbaru hingga tanggal 26 Mei pukul 16.00 WIB, dalam bidang kesehatan yang menjadi domain utama penanganan wabah Covid-19, hingga kini tercatat 77 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) yang merawat pasien Covid-19 dengan jumlah kasus yang ditangani yaitu ODP 3126, PDP 1623 dan positif 235,” katanya.
Dari eksternal Muhammadiyah, Agus Samsudin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari berbagai lembaga mitra baik komunitas, perguruan tinggi, perusahaan swasta dan lembaga donor internasional. Bentuk kemitraan berupa pendanaan yang peruntukannya bersifat umum, dukungan operasional MCCC.
Lembaga mitra tersebut, yaitu Pimpinan Pusat Aisyiyah, Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia, Unicef, Kementerian Kesehatan RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), PT. Erlangga, PT. Tirta Investama (Danone), KKS Fisipol UGM, Alumni Magister Keperawatan UMY, TVMu, Kompas TV, Kompas Gramedia, Sobat Ambyar, Kitabisa.com, Wardah, Alfamidi, PT Kelola Mina Laut, Alfamart, Bank Mega Syariah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Bukopin Syariah, CIMB Niaga Syariah, ReIndo, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Baznas, Gojek, dan Narasi. Serta para influencer, antara lain Teuku Wisnu, Ihsan Tarore, Dewi Sandra, Dhini Aminarti, Vebby Palwinta, dan Tiara “Indonesian Idol”.
Untuk Unicef dan DFAT, kemitraan yang terjalin diwujudkan dalam berbagai program spesifik. Kerja sama dengan Unicef akan fokus pada RCCE (Risk Communication and Community Engagement) atau Komunikasi Risiko dan Keterlibatan Masyarakat. Cakupan program khususnya dalam mempromosikan perilaku pencegahan dan perilaku yang akan melindungi kesejahteraan anak selama pandemi.
Perilaku sasaran meliputi tinggal di rumah, menjaga jarak sosial dan fisik, mencuci tangan dengan sabun, tidak menyentuh wajah, etiket batuk / bersin, menggunakan masker, diet sehat, isolasi diri, dan perilaku yang berkaitan dengan perilaku kesejahteraan anak seperti imunisasi, ANC dan tindakan perlindungan anak.
Program ini akan menyasar komunitas masyarakat di 6 propinsi yaitu Sumatera Utara di Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Barat di Kota Padang dan Pariaman, Lampung di Kota Metro, Jawa Barat di Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Kota dan Kabupaten Bekasi. Kemudian Propinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarmasin, Barito Kuala dan Banjar Baru, Propinsi Sulawesi Selatan di Kota Makassar, Goa dan Maros.
Melalui kerja sama di kota-kota tersebut, MCCC akan melaksanakan kegiatan-kegiatan rekruitmen dan pelatihan relawan, menjalankan mobil penerangan keliling, membuat fasilitas cuci tangan. Kemudian memfasilitasi rapat komunitas secara daring untuk membuat rencana kerja, merancang membuat dan mendistribusikan materi-materi sosialisasi yang disampaikan melalui mobil penerangan keliling, pertemuan komunitas serta kampanye media sosial.
Sementara kerja sama dengan DFAT meliputi edukasi melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) sebanyak 1.700 panduan pencegahan covid-19 di 34 kabupaten di Indonesia; 340 Relawan Muhammadiyah melakukan edukasi keliling menggunakan kendaraan edukasi (mobil keliling) untuk #dirumahaja; 65 buah Baliho edukasi protokol pencegah covid di 13 provinsi. Pembuatan panduan-panduan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dan bagaimana mekanisme, prosedur dan kemampuan menghadapi wabah. Pembuatan panduan tersebut meliputi 10 topik, antara lain ‘Apa itu Covid-19?’, Istilah-istilah Covid-19’, panduan pribadi, panduan komunitas dan panduan pengurusan jenazah.
Cakupan kerja sama selanjutnya adalah diseminasi informasi dan edukasi masyarakat, pembentukan call center, Layanan Dukungan Psikososial (LDP), webinar, pelatihan daring, pelatihan penggunaan APD untuk tenaga kesehatan, pembuatan situation room untuk operasional call center dan LDP serta monitoring dan evaluasi (monev).
Muhammadiyah melalui MCCC mengajak seluruh komponen bangsa untuk tetap waspada, secara rasional menggunakan ilmu pengetahuan yang sesuai untuk bersama sama merespon Covid-19. Saatnya seluruh elemen bangsa memberikan kontribusi dengan kekuatan masing-masing, memberikan informasi yang benar dan penuh kejujuran. Kepada masyarakat luas untuk tetap mengikuti anjuran Persyarikatan Muhammadiyah dan pemerintah untuk tetap membiasakan diri hidup bersih dengan menjaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan.
BACA JUGA : Jangan Terserah, Muhammadiyah Banyumas Pantang Menyerah Siapkan Ketahanan Pangan
Sumber : Muhammadiyah.or.id